SURABAYA - Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya kemarin (11/2) mendapat dosen tamu. Yakni, Rie Kojima, native speaker asal Jepang. Kedatangan dosen tamu itu merupakan program Japan Foundation. Rencananya, Kojima menjadi asisten dosen di jurusan bahasa Jepang Unitomo selama 10 bulan.
Asisten Direktur The Japan Foundation Hashimoto Ayumi yang kemarin mendampingi Rie Kojima menyatakan, program genesis ini merupakan program pemerintah Jepang untuk pertukaran pemuda-pemuda berbakat. Baik dosen, mahasiswa, pelajar, dan orang-orang intelektual di wilayah Asia Tenggara.
Selama menjadi asisten dosen, kata Ayumi, pihaknya akan mengevaluasi perkembangan program genesis tersebut. Jika memuaskan, Japan Foundation berencana melanjutkan program tersebut. ''Program ini dirancang selama tiga tahun. Dan setiap 10 bulan kami akan mengevaluasi,'' jelas Ayumi.
Program pertama yang diluncurkan Japan Foundation dalam program genesis ini adalah menerjunkan sepuluh dosen tamu di Indonesia. Mereka disebar di wilayah Jabodetabek, satu di Jabar, satu di Jateng, satu di Jatim, dan satu di Bali. Selain itu, Riau, Sumut, dan Sumbar masing-masing satu orang.
Untuk Jatim, lanjut Ayumi, Unitomo dipercaya sebagai perguruan tinggi yang mendapatkan dosen tamu program genesis itu. Sebab, jurusan sastra Jepang di Unitomo memungkinkan untuk menerima transformasi sistem pembelajaran sesuai kurikulum di Jepang. ''Kojima nanti juga belajar sistem pembelajaran di Indonesia,'' ujarnya.
Rie Kojima menyatakan, dirinya sangat senang bisa berada di Surabaya. ''Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan. Kami hanya mempersiapkan bekal metode pendidikan,'' ungkapnya.
Sementara itu, Pembantu Dekan I Fakultas Sastra Unitomo Cicilia Tantri mengaku cukup terbantu atas adanya dosen tamu tersebut. Menurut dia, pengembangan pembelajaran sastra Jepang di fakultasnya memang memerlukan tenaga pengajar asli dari Jepang. (alb/hud) Jawa Pos 12 Feb 2008
Asisten Direktur The Japan Foundation Hashimoto Ayumi yang kemarin mendampingi Rie Kojima menyatakan, program genesis ini merupakan program pemerintah Jepang untuk pertukaran pemuda-pemuda berbakat. Baik dosen, mahasiswa, pelajar, dan orang-orang intelektual di wilayah Asia Tenggara.
Selama menjadi asisten dosen, kata Ayumi, pihaknya akan mengevaluasi perkembangan program genesis tersebut. Jika memuaskan, Japan Foundation berencana melanjutkan program tersebut. ''Program ini dirancang selama tiga tahun. Dan setiap 10 bulan kami akan mengevaluasi,'' jelas Ayumi.
Program pertama yang diluncurkan Japan Foundation dalam program genesis ini adalah menerjunkan sepuluh dosen tamu di Indonesia. Mereka disebar di wilayah Jabodetabek, satu di Jabar, satu di Jateng, satu di Jatim, dan satu di Bali. Selain itu, Riau, Sumut, dan Sumbar masing-masing satu orang.
Untuk Jatim, lanjut Ayumi, Unitomo dipercaya sebagai perguruan tinggi yang mendapatkan dosen tamu program genesis itu. Sebab, jurusan sastra Jepang di Unitomo memungkinkan untuk menerima transformasi sistem pembelajaran sesuai kurikulum di Jepang. ''Kojima nanti juga belajar sistem pembelajaran di Indonesia,'' ujarnya.
Rie Kojima menyatakan, dirinya sangat senang bisa berada di Surabaya. ''Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan. Kami hanya mempersiapkan bekal metode pendidikan,'' ungkapnya.
Sementara itu, Pembantu Dekan I Fakultas Sastra Unitomo Cicilia Tantri mengaku cukup terbantu atas adanya dosen tamu tersebut. Menurut dia, pengembangan pembelajaran sastra Jepang di fakultasnya memang memerlukan tenaga pengajar asli dari Jepang. (alb/hud) Jawa Pos 12 Feb 2008
Comment Form under post in blogger/blogspot